- oleh SetdaKulonProgo
- 24 September 2024
- 45 views
Wates – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab. Kulon Progo Ir. Bambang Tri Budi Harsono, M.M. bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 via zoom meeting di Command Room Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Kulon Progo, Senin (09/09/2024).
Rakor TPID dipimpin langsung oleh Restuardy Daud, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri Jakarta dan diikuti oleh para narasumber antara lain Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik M. Habibullah, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy, Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden Edi Priono, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian Andi Muhammad Idil Fitri, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto, Kepala Pusat Riset Perencanaan Strategis dan Analis Kebijakan Perum Bulog Amrullah, Sagas Pangan Polri Joko Prihadi, Direktur Pertimbangan Hukum Jaksa Agung Sila H. Pulungan, Perwira Pembantu Utama Sahli Ekusahli Bidang Ekudak TNI Jayusman serta dihadiri oleh para Gubernur, Bupati/Walikota se Indonesia secara online.
Selain dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab. Kulon Progo hadir juga pimpinan atau perwakilan Perangkat Daerah seperti Kepolisian Resort Kulon Progo, Kejaksaan Negeri Kulon Progo, Badan Pusat Statistik Kulon Progo, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kulon Progo, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kulon Progo, Badan Keuangan dan Aset Daerah Kulon Progo, Inspektorat Daerah Kulon Progo, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulon Progo, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo, Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kulon Progo, Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kulon Progo, Dinas Komunikasi dan Informatika Kulon Progo, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kulon Progo.
Restuardy Daud menyampaikan bahwa deflasi pada bulan Agustus 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan Juli 2024. Ia juga menambahkan bahwa inflasi tahunan Agustus 2024 menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun 2023. Komoditas dominan yang memberikan andil pada deflasi antara lain adalah makanan, minuman, dan tembakau. Namun, Restuardy Daud juga menginformasikan bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga pada minggu pertama September 2024. Kenaikan harga tersebut terjadi di banyak daerah, antara lain minyak goreng di 175 kabupaten/kota, bawang merah di 120 kabupaten/kota, dan daging ayam ras di 120 daerah kabupaten/kota.
Habibullah dari BPS menambahkan komoditas komponen harga bergejolak yang dominan memberikan andil deflasi adalah bawang merah, daging ayam ras, tomat dan telur ayam ras. Kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Kab. Aceh Besar dengan komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di Pulau Sumatera didominasi oleh daging ayam ras, beras dan cabai merah. Kenaikan IPH di Pulau Jawa hanya terjadi di Kab. Blora dengan komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di Kab. Blora yaitu minyak gorang, cabai merah dan cabai rawit. Kenaikan IPH tertinggi di luar Pulau Jawa dan Sumatera terjadi di Kab. Paniai dengan komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di luar Pulau Jawa dan Sumatera didominasi oleh cabai rawit, daging ayam ras dan cabai merah. Sarwo Edhy dari Bapanas menyampaikan komoditas yang membutuhkan pasokan impor antara lain bawang merah, cabai besar, daging ayam ras dan minyak goreng.
Edi Priono dari KSP memberikan rekomendasi atas komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain bawang merah dan daging ayam di luar langkah-langkah yang sudah dilakukan, perlu dijalin kerjasama dengan sektor swasta sebagai off-taker dengan model contract farming. Sedangkan minyak goreng curah, jika produksi minyak curah memang tidak lagi didorong, maka Kemendag perlu memberikan edukasi kepada masyarakat agar bergeser ke minyak kemasan.
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan, Bambang Wisnubroto menyampaikan rencana aksi yang akan dilaksanakan untuk mendorong percepatan distribusi Minyakita antara lain :
- Mendorong kerjasama produsen dengan BUMN Pangan (Bulog dan IDFood) untuk melakukan pendistribusian Minyakita ke seluruh Indonesia.
- Melakukan business matching antara repacker dan produsen yang terdaftar dalam Simirah guna mendorong pendistribusian DMO dalam bentuk Minyakita.
- Melakukan rapat koordinasi dengan K/L terkait perihal penyesuaian sistem informasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala di setiap lini distribusi yang terdaftar di Simirah.
Joko Prihadi dari Satgas Pangan Polri menyampaikan temuan bahwa terdapat 31 provinsi dimana harga Minyakita masih di atas HET (Rp15.700 berdasarkan Permendag No.18 Tahun 2024). Atas hal tersebut, beliau merekomendasikan agar dilakukan pengawasan langsung oleh K/L dan Satgas Pangan karena masih ditemukan oknum yang memanfaatkan masa transisi pemberlakukan Permendag No. 18 tahun 2024 dimana adanya oknum Distributor yang menjual di atas HET.
Di akhir acara, Restuardy Daud menutup Rakor ini dengan menyampaikan bahwa pemerintah daerah harus selalu melakukan kerja sama antar daerah terkait bantuan pangan yang dapat menjaga stabilitas harga yang berdampak pada stabilnya inflasi daerah. Beliau mengajak seluruh pemerintah daerah untuk terus mendukung pengendalian inflasi pangan, baik dengan aksi langsung maupun melalui kebijakan, di daerahnya masing-masing.
Setelah zoom berakhir, Asisten Perekonomian dan Pembangunan menyampaikan IPH Kabupaten Kulon Progo minggu ke 1 September 2024 sebesar -1,68 dengan andil perubahan Cabai Rawit (-1.1717), Cabai Merah (-0.5059), Telur Ayam Ras (-0.1726).
Penulis : Bagian Perekonomian & SDA, Vina
Editor : Ny